justana

just ana

Jumat, 08 Juni 2012

Mitos-Mitos Seputar Kelahiran

Berikut ini saya kumpulkan beberapa mitos-mitos seputar kehamilan dari browsing dan cerita beberapa orang-orang tua. Entah percaya atau tidak, entah benar atau tidak. Tetapi ada baiknya juga mempelajari ini semua.



1. Mitos Minum Air Kelapa Dapat Mempercepat Persalinan dan Membuat Kulit Bayi Menjadi Putih


Sunnguh belum ada penelitian kedokteran yang membuktikan kelancaran kehamilan karena hal itu. Namun air kelapa memang menjadikan air ketuban putih bersih

2.Sebaiknya Ibu Hamil Tak Melakukan Hubungan Badan Pada Trimester ketiga Pertama Kelahirannya

Sebab belum ada penelitian bila hubungan intim ini bisa menyebabkan keguguran. Namun sepanjang hubungan intim itu tidak menyakitkan serta hubungan intim itu menimbulkan kenyamanan. Maka boleh-boleh saja melakukan.

3. Leher Ibu yang Berwarna Gelap Menandakan Calon Bayi Kelak Adalah Anak Laki-Laki

Sungguh perubahan leher atau puting (maaf) tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin calon bayi. Perubahan itu dikarenakan perubahan hormon yang mengatur pigmentasi kulit (progesteron dan melanost). Selain perubahan warna hitam di leher dan puting, ibu hamil juga mengalami perubahan warna di area sekitar perut menjadi kehitaman. Namun hal ini akan menghilang sendirinya pasca melahirkan

4. Bila Perut Bayi Membulat berarti Bayi itu Perempuan

Bentuk perut ibu yang hamil (lonjong atau bulat) tergantung dari posisi janin dalam kandungan. Bila posisi janin melintang, perut ibu  akan terlihat melebar. Bila posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu bentuk perut ibu hamil juga tergantung karena elastisitas otot perut ibu hamil dan volume air ketuban. Pada kelahiran pertama perut akan tampak bulat karena otot masih kencang. Namun pada kelahiran-kelahiran selanjutnya, otot mulai kendur karena ibu hamil telah mengalami proses kelahiran sebelumnya

Sumber : http://bidanku.com/index.php?/Mitos-Mitos-Seputar-Kehamilan

5.Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar.

Ini tak benar! Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila air ketuban pecah duluan, persalinan jadi seret.

6. Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepat melahirkan.
Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang sangat lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan dini.

7. Mengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat proses kelahiran.
Bila kandungan sudah cukup bulan, seorang ibu hamil justru disarankan banyak melakukan aktifitas untuk dapat melancarkan persalinan. Bahkan gerakan seperti ‘nungging’ saat mengepel atau banyak berjalan kaki adalah pilihan aktifitas yang bisa dipertimbangkan.

8. Tidak boleh tidur siang
Pantangan yang satu ini kedengarannya keterlaluan. Bayangkan, meski ngantuk setengah mati lantaran sering terbangun malam hari karena harus menyusui dan menggantikan popok si kecil, si ibu tak boleh tidur siang. Tidur berkepanjangan memang mengundang proses recovery yang lebih lambat. "Makin lama berbaring makin besar pula peluang terjadi tromboemboli atau pengendapan elemen-elemen garam." Lalu bila si ibu bangun/berdiri mendadak, endapan elemen tersebut dikhawatirkan lepas dari perlekatannya di dinding pembuluh darah. Padahal akibatnya bisa fatal, lo. Endapan-endapan tadi bisa masuk ke dalam pembuluh darah lalu ikut aliran darah ke jantung, otak dan organ-organ penting lain yang akan memunculkan stroke.

9. Tidak boleh bepergian
Kalau dipikir-pikir larangan ini, bertujuan supaya si ibu tak terlalu letih beraktivitas. Kalau capek bisa-bisa ASI-nya berkurang. Kasihan si kecil. Karena biasanya seumur ini sedang kuat-kuatnya menyusu. Belum lagi kemungkinan si bayi rewel ditinggal ibunya terlalu lama. Sementara kalau diajak pun masih kelewat kecil. Malah takut ada apa-apa di jalan, terutama kalau menggunakan angkutan umum. Bepergian pun membuat si ibu jadi tak tahan menghadapi aneka godaan untuk menyantap segala jenis makanan yang dipantang.

10. Tak boleh keramas
Pantangan yang satu ini dicemaskan bisa membuat si ibu masuk angin. Itu sebab, sebagai gantinya rambut cukup diwuwung, yakni sekadar disiram dengan air dingin. Lagi-lagi, penyiraman ini diyakini agar darah putih bisa turun dan tak menempel di mata. Namun agar tak bau apek dan tetap harum disarankan menggunakan ratus pewangi. Tentu saja pantangan semacam itu untuk kondisi jaman sekarang dirasa memberatkan. Terlebih untuk ibu-ibu yang harus sering beraktivitas di luar rumah. Sedangkan mandi boleh-boleh saja asal dilakukan jam 5 atau 6 untuk mandi pagi dan sebelum magrib untuk mandi malam. Penggunaan air dingin, katanya, justru lebih baik ketimbang air hangat karena bisa melancarkan produksi ASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar